Tidak
terasa malam ini sudah menjalani pertemuan ke 16, hadir sebagai narasumber
Bapak Edi Mulyanto dari penerbit Andi. Beliau menuturkan di masa Pademi Covid
19 usaha penerbitan mengalami masa luluh lantah. Imbas dari PSBB toko buku Gramedia
andalan penerbit Andi memarkir bukunya di pitstop, artinya berhenti sama
sekali.
Awal
bulan Juni-Juli toko buku Gramedia mulai membuka outlet di seluruh Indonesia hampir
80%, hal ini membuat semangat baru bagi penerbit-penerbit memulai new normal. Rebound
yang terjadi ini menuntut penerbit untuk dengan cepat memutuskan apakah melaju
kembali ataukan menunggu terlebih dahulu keadaan menjadi lebih pasti.
Melaju,
tentunya butuh dana, sementara roda cash flow hampir terhenti 2 bulan hingga 3
bulan, sehingga gambling keadaan pun terjadi. Banyak penerbit yang telah
kehabisan nafas, sehingga tetap memutuskan untuk memarkirkan bisnisnya sambil
menunggu keadaan. Sementara, penerbit jika tidak mengambil kesempatan untuk
mengisi pasar, tentunya akan semakin terpuruk. Penerbit dapat memetakan buku-buku
apa yang masih dapat dikembangkan saat keadaan chaos seperti ini.
Hikmah
yang dapat diambil dari pandemi covid 19 di sisi penulis, penulis harus selalu
siap untuk mendapatkan peluang yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya.
Penguasaan materi, penguasaan penguraian materi, eksekusi penulisan, hingga
penawaran ke penerbitan diperlukan kelihaian tertentu. Penulis yang siap
menerima kesempatan ini, adalah penulis yang selalu berlatih untuk selalu
mengeluarkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca oleh
pembacanya. Tentunya dengan terstruktur baik, dan tidak ada distorsi makna yang
sampai ke pembacanya.
Keberhasilan
penulis memerlukan proses, latihan dan kemauan. Menulis perlu latihan, latihan
perlu waktu perulangan secara rekursif (looping) berkali-kalai sehingga bapak
ibu akan semakin lihai dalam mengolah kata yang dirangkai dalam tulisan. Bakat
hanya 1%, sisanya adalah kerja keras, tekun dan berlatih menulis. Blog adalah
jalur yang sangat bagus untuk bapak ibu mulai menulis, karena di dalam blog...
tidak ada penolakan kejam seperti penerbit menolak tulisan yang bapak ibu
tawarkan.
Yang
harus diperhatikan penulis adalah mempunyai rasa empati terhadap penerbit
artinya seorang penulis harus melihat visi misi penerbit dan melihat buku-buku
best seller yang di pajang di rak toko buku.
Perlu
kita ketahui bahwa buku best seller tidak bisa di rancang atau didesain untuk
laku keras. Penerbit pernah melakukan perencanaan matang, untuk membuat buku
yang best seller. Kami memilih tema yang luar biasa bebobot, penulis yang cukup
disegani karena menang penghargaan di dunia internasional. Kami push pemasaran
dengan luar biasa. Akan tetapi hasilnya cukup mengecewakan
Mari
kita tetap mendokumentasikan pencarian keilmuan, dengan dokumentasi yang
terstruktur. Pembaca akan dapat mewarisi ilmu bahkan mengembangkannya di
kemudian hari. Ilmu akan menjadi Immortal tidak lekang oleh keadaan jaman, dan
selalu dikenang menjadikan legacy ke anak cucu kita. Dokumentasi dalam bentuk
buku akan kami kirimkan ke Perpustakaan Nasional bagian deposit, yang
dilindungi oleh undang-undang. Anak cucu kita di masa yang akan datang, akan
dapat menelusuri jejak langkan dokumentasi bapak ibu dalam bentuk tulisan dan
menuju keabadian.
Proposal
penerbitan buku berisi tentang ;
1. Judul Buku,
2. Outline Rencana Buku dalam bantuk bab
dan sub bab,
3. Sinopsis Buku,
4. CV Penulis.
5. Sampel bab yang sudah ditulis minimal 1
bab.
Waktu proses
penerbitan buku
1. Proses Review 1 bulan,
2. Proses Editing 1 Bulan,
3. Proses Pra Produksi layotu cover adalah
1 bulan,
4. Proses produksi 1 bulan.
Kemungkinan
proposal diterbitkan adalah 10-15% dari 150-300 judul yang masuk tiap bulan. Ukuran
kertas yang digunakan Unesco 16 x 23 cm, jumlah halaman 125-200 halaman. Biaya
penerbitan ditanggung semua oleh penerbit dan komisi untuk penulis adalah 10%
dari harga jual buku yang terjual dan diterimakan tiap 6 bulan sekali. Penerbitan
modul pembelajaran dapat diterima dengan catatan sesuai dengan kurikulum. Untuk
buku yang diterbitkan penulis mendapatkan sampel 6 eksemplar.
Kesimpulan
Dunia
tulis menulis tidak akan mati, terus berkarya bagaimanapun keadaannya, karena
di luar sana masih banyak pembaca yang menginginkan relung keinginan tahuannya
dari tulisan bapak ibu. Kami akan mencoba menjembataninya semampu kami ditengah
perubahan jaman yang luar biasa.
Keren pa
BalasHapuswow mantab
BalasHapusMantappp sudah jadi
BalasHapusmantap pak Mardi resumenya
BalasHapusLuar biasa.. Mantap.. Lengkap dan tercepat lagi
BalasHapusMantap pak...resume tercepat 👍👍🙏
BalasHapusMantul Pak ..sukses y pak
BalasHapusLuar biasa resume, mantaps..
BalasHapuskang Mardi selalu keren
BalasHapusMantap Pk
BalasHapusKeren kren
BalasHapusPengantarnya singkat padat dan mantap...
BalasHapusKeren pak...👍👍🙏
Diresume ya pak, bukan disalin atuuuuh capek bapak ntar hehehhehe
BalasHapus