TEMPO.CO, Jakarta - PARTAI eksebishi dua pemain nasional tenis meja terkemuka Indonesia, David Jacobs melawan Ismu Harinto, akan meramaikan Kejuaraan Tenis Meja Piala Universitas Terbuka, 24-25 Agustus 2013, di Kampus Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Kejuaraan yang pertama kali diselenggarakan Universitas Terbuka (UT) itu merupakan hasil kerjasama antara UT dengan Tempo Media Group dan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Tangerang Selatan. Universitas Terbuka berniat menjadwalkan kejuaraan ini sebagai kegiatan tetap setiap tahun.
Partai David Jacobs vs Ismu Harinto yang dipastikan akan berjalan menarik itu diagendakan berlangsung pada Sabtu, 24 Agustus, pukul 17.00, di Universitas Terbuka Convention Centre (UTCC).
Kedua pemain nasional itu memiliki reputasi sangat baik. Jacobs, atlet asal Makassar yang kini 36 tahun, merupakan peraih medali emas SEATTA Games Singapura 2001, bersama pasangan gandanya, Yon Mardiono. Di kemudian hari, SEATTA Games itu merubah menjadi SEA Games.
Di SEA Games, Jacobs bertanding di Vietnam (2003), Filipina (2005), dan Thailand (2007). Dia juga menjuarai Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 2004. Pada tahun 2008, ia menjadi pelatih tim nasional Indonesia, kendati masih bertanding sebagai atlet pada SEA Games Kuala Lumpur 2009.
Jacobs, yang memiliki masalah fungsional pada tangan kanannya, mulai bermain dalam turnamen para tenis meja pada akhir tahun 2009 dan menjadi anggota Komite Paralimpiade Nasional pada 2010. Ia bermain pada Class 10, yang merupakan level fungsional tertinggi pada sistem itu.
Prestasinya membanggakan. Pada Asian Para Games Guangzhou 2010, David Jacobs meraih medali perunggu. Ia juga meraih medali emas di Thailand dan Taiwan, serta medali perak di Beijing dan perunggu di Ceko. Yang luar biasa, pada Asean Para Games di Surakarta 2011, David Jacobs memborong tujuh medali emas untuk tujuh kategori.
Prestasi emas lainnya ia raih di Protour Paratable Tennis Liknano Open di Italia pada 2012. Ia merebut dua medali emas. Pada Juni 2012, Jacobs menembus tiga besar dunia setelah memenangkan turnamen penyandang cacat di Slowakia. Puncak prestasinya ditorehkan di Paralimpiade Musim Panas London pada 2012 dengan merebut medali perunggu kelas C10. Inilah pertama kali dalam 20 tahun atlet Indonesia meraih medali di Paralimpiade. Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan bonus Rp 100 juta untuk kemenangan Jacobs. Kini ia juga menjadi pelatih Perkumpulan Tenis Meja ZUG.
Adapun Ismu Harinto merupakan atlet nasional yang pernah bertanding di SEA Games 2003. Prestasinya terus berkibar, antara lain dengan tampil mewakili Indonesia di Olympiade Sydney 2000. Orang Klaten yang kini 40 tahun itu menjadi pelatih tim nasional Indonesia setelah tak lagi aktif sebagai pemain nasional. Ia kini bekerja di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Ismu sangat prihatin dengan kondisi tenis meja Indonesia yang terus menurun. Pada SEA Games ke-26, Indonesia hanya membawa pulang tiga medali perunggu. Sementara pada SEA Games ke-25 pada 2009 di Laos, Indonesia meraih satu medali perak.
Di Kampus Universitas Terbuka, Ismu --yang tingginya 1,71 meter itu -- akan mempertaruhkan reputasinya melawan David Jacobs, yang juga selalu tampil menawan. Partai eksebishi yang terlalu sayang untuk dilewatkan.