Gerak Jalan

Gerak Jalan Tradisional menempuh jarak 28 KM dari Markas Besar Komando Djawa (MBKD) Jendral Soedirman Desa Kepurun, Manisrenggo finish di Monumen Juang 45 Joggrangan Klaten.

Juara O2SN SD KALTENG 2015

Hasil O2SN Tingkat SD Cabang Olahraga Tenis Meja Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005

Juara HUT KORPRI Kapuas

Kejuaraan Tenis Meja dan Sepak Bola Mini dalam Rangka HUT KORPRI Kabupaten Kapuas Tahun 2011

Juara Kelas 9.4

Penerimaan Raport Semester I Tahun Pelajaran 2021/2022

Kejuaraan Tenis Meja Bupati Cup Kapuas

Hasil Kejuaraan Tenis Meja Bupati Cup Kapuas Tahun 2021

Dirgahayu Republik Indonesia

Wednesday, June 30, 2021

Siswa Kelas 9.4

1. ALMAWATI

2. ARKAN MAULANA RIZKI

3. ASQENA HELDA

4. BARSIYAH

5. BELLA SAFITRI

6. DESTIFA ANANDHITA

7. FITRA RADITYA RAHMAN

8. HIJRATUL MUHARAMAH

9. KEISHA NABILA

10. LINA

11. MUHAMMAD ADITYA

12. MUHAMMAD RIZQI

13. MARIANI

14. MARTASYA ASTI KIRANI

15. MUHAMMAD 

16. MUHAMMAD SALIM

17. NOOR HIDAYAT

18. NOOR SYIFA ATHIYYAH

19. NORHIDAYAH

20. PURNAMA SARI

21. RAHMAH

22. RANGGA IRFAN KHAIRI

23. SAID SWAGERY

24. SAIDI

25. SITI GHOFIRAH

26. SUCI AMELIA PUTRI

27. SYAFIRA RAHMASARI ASTUTI

28 WIANDRI RIFKI ABDULLAH

29. ZAINAL ABIDIN
Share:

Sunday, June 20, 2021

SOAL PJOK SMP KELAS VIII Semester 2


Selamat pagi
Salam Olahraga
Untuk latihan kalian dalam belajar PJOK di Kelas 8 semester II, kang mardi memposting soal latihan PJOK kelas 8 semester 2, 

Link soal latihan PJOK Kelas VII Semester II

Bab VI : Senam Lantai

Bab VII : Senam Irama

Bab VIII : Renang

Bab IX : Pencegahan Pergaulan Bebas

Bab X : Keselamatan di Jalan Raya

📥 Soal Ulangan Semester kelas 8 Semester 2



Share:

Friday, June 18, 2021

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pjok Materi Tenis Meja Melalui Media Dinding Pada Siswa Kelas VII.4 SMPN 3 Selat Tahun Pelajaran 2019/2020

Abstrak

Latar belakang penelitian ini adalah masih banyak siswa yang belum mampu melakukan teknik dasar bermain tenis meja, selain itu banyak dari siswa yang belum tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan nilai 70. Rumusan masalah berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut: Apakah penerapan media dinding dapat meningkatkan hasil pembelajaran tenis meja pada siswa kelas VII.4 SMPN 3 Selat. 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: peningkatan hasil belajar tenis meja siswa kelas VII.4 SMPN 3 Selat melalui penerapan modifikasi alat pembelajaran. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus mempunyai 4 langkah yaitu:  perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 

Sumber data penelitian ini adalah siswa Kelas VII.4 SMPN 3 Selat yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, tes kemampuan dan hasil belajar bermain tenis meja. Teknik pengumpulan data dengan observasi, tes kemampuan dan hasil belajar bermain tenis meja. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara statistic deskriptif kualitatif. 

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran melalui penerapan modifikasi alat pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar tenis meja pada siswa kelas VII.4 SMPN 3 Selat. Dari hasil analisis yang diperoleh terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari siklus I dan siklus II. Hasil belajar pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 41,94% dan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 87,10%. 

Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tenis meja melalui media dinding dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 3 Selat. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II. Beberapa saran, khususnya pada guru SMPN 3 Selat sebagai berikut: guru hendaknya lebih inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru hendaknya memberikan pembelajaran kepada siswa dengan permainan sederhana tetapi mengandung unsur materi, agar siswa tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Guru hendaknya memberikan modifikasi alat pembelajaran yang sederhana, efisien, efektif, dan tidak memerlukan biaya mahal untuk membuatnya yang dapat dilihat atau dipegang langsung oleh siswa, karena dapat memotvasi sisw untu selalu mencoba dan mengulangi terus-menerus.

 

Judul: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pjok Materi Tenis Meja Melalui Media Dinding Pada Siswa Kelas VII.4 SMPN 3 Selat Tahun Pelajaran 2019/2020

 Penulis: Mardiyanto, S.Pd.I

Guru SMPN 3 Selat

Jurnal Lengkap: ðŸ“¥ lihat jurnal

Penerbit: Jurnal Ilmiah Edunomika : Vol. 5, No. 2, 2021





Share:

BUKU PJOK BSE SMP KELAS VIII

 


Semangat Belajar!

Salam Olahraga

Selamat menempuh pelajaran barau di SMPN 3 Selat. Untuk buku pelajaran PJOK Kelas VII Silahkan downlod link di bawah ini. 

Buku PJOK SMP BSE Kelas VIII: ðŸ“¥ Download

Share:

Saturday, June 12, 2021

Materi PJOK: Keselamatan di Jalan Raya



Sejak belakangan ini, tingkat kecelakaan jalan raya semakin meningkat. Banyak nyawa korban dalam tragedy tersebut. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan berusaha mengurangi tingkat kecelakaan di jalan raya itu.
Langkah – langkah salah satu usaha mengurangkan tingkat kecelakaan jalan raya adalah dengan memberi pendidikan tentang peraturan di jalan raya kepada siswa. Contohnya melalui mata pelajaran PKJR (Pendidikan Keselamatan Jalan Raya), siswa diberikan informasi tentang maksud symbol – symbol pada papan keselamatan jalan raya dan langkah – langkah keselamatan yang harus diambil ketika berada di jalan raya. Ini dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga keselamatan di jalan raya. Di samping itu, kita hendaklah menjadi pengguna jalan raya yang baik tertib dan mematuhi peraturan yang ada.  
Meningkatnya kemacetan pada jalan perkotaan maupun jalan luar kota yang diakibatkan bertambahnya kepemilikan kendaraan, terbatasnya sumberdaya untuk pembangunan jalan raya dan belum optimalnya pengoperasian fasilitas lalu lintas yang ada, merupakan persoalan utama di banyak negara. Telah diakui bahwa usaha benar diperlukan bagi penambahan kapasitas, dimana akan diperlukan metode efektif untuk perancangan dan perencanaan agar di dapat nilai terbaik bagi suatu pembiayaan dengan mempertimbangkan biaya langsung maupun keselamatan dan dampak lingkungan.
Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan yang sangat penting dalam sector perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah – daerah terpencil yang merupakan sentra produksi pertanian. Namun keselamatan lalu lintas merupakan suatu program untuk menurunkan angka kecelakaan beserta seluruh akibatnya, karena kecelakaan mengakibatkan pemiskinan terhadap keluarga korban kecelakaan, karena sebagian besar kejadian kecelakaan lalu lintas diakibatkan karena faktor manusia, sehingga langkah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berlalu lintas, khususnya pengguna system lalu lintas dapat dilakukan melalui :
1.      Pendidikan
a.       Pendidikan mulai berlalu lintas sejak seorang anak masuk sekolah Taman Kanak – Kanak.
b.      Penyuluhan melalui media massa.
c.       Pusat Pendidikan Keselamatan Lalu lintas (PPKL)
2.      Perbaikan Peraturan Perundangan.
a.       Tata cara mengemudi.
b.      Penegakan hukum.
A.    Pengertian Jalan.
Berdasarkan UU RI No. 38 Tahun 2004 tentang jalan, disebutkan jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan / atau air serta diatas permukaan air, kecuali Jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Sedangkan berdasarkan UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan yang diundangkan setelah UU No. 38, mendefinisikan jalan adalah seluruh bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan / air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel.
Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan adalah ruang lalu lintas, terminal dan perlengkapan jalan yang meliputi marka, rambu, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengaman pengguna jalan, alat pengawasan dan pengamanan jalan serta fasilitas pendudkung.
B.     Pengertian Jalan Raya.
Jalan raya adalah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri – ciri berikut :
1.      Digunakan untuk kendaraan bermotor.
2.      Digunakan oleh masyarakat umum.
3.      Dibiayai oleh perusahaan negara.
4.      Penggunaannya diatur oleh Undang – undang pengangkutan.
C.    Pengertian Keselamatan di Jalan Raya.
Suatu upaya mengurangi kecelakaan dengan memperhatikan faktor – faktor penyebab kecelakaan, seperti prasarana, faktor sekeliling, sarana, manusia dan rambu atau peraturan.
D.    Klasifikasi Jalan Raya.
Berdasarkan Undang – undang No. 38 jalan dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu jalan menurut fungsi, terdiri dari :
1.      Jalan Arteri.
a.      Jalan Arteri Primer.
Jalan Arteri Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan antar kota jenjang kesatu yang berdampingan atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua. Jila ditinjau dari peranan jalan, maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan Arteri Primer adalah sebagaimana berikut :
1.      Kecepatan rencana > 60 km / jam.
2.      Lebar badan jalan > 8,0 m
3.      Kapasitas jalan lebih besar dari volume lalu lintas rata – rata.
4.      Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan kapasitas jalan dapat tercapai.
5.      Tidak boleh terganggu oleh kegiatan local, lalu lintas local.
6.      Jalan primer tidak terputus walaupun memasuki kota.
b.      Jalan Arteri Sekunder.
Jalan arteri Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder lainnya atau kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua. Jika ditinjau dari peranan jalan, maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan Arteri Sekunder adalah sebagaimana dibawah ini :
a.       Kecepatan rencana > 30 km / jam.
b.      Lebar jalan > 8,0 m.
c.       Kapasitas jalan lebih besar atau sama dari volume lalu lintas rata – rata.
d.      Tidak boleh diganggu oleh lalu lintas lambat.
2.      Jalan Kolektor. 
a.      Jalan Kolektor Primer.
Jalan Kolektor Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan antar kota kedua dengan kota jenjang kedua atau kota jenjang kesatu dengan kota jenjang ketiga. Jika ditinjau dari peranan jalan, maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan Primer adalah seperti berikut :
1.      Kecepatan rencana > 40 km / jam.
2.      Lebar jalan > 7,0 m
3.      Kapasitas jalan lebih besar atau sama dengan volume lalu lintas rata – rata.
4.      Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana dan kapasitas jalan tidak terganggu.
5.      Tidak boleh terganggu oleh kegiatan local, lalu lintas local.
6.      Jalan kolektor primer tidak terputus walaupun memasuki daerah kota.
b.      Jalan Kolektor Sekunder.
Jalan Kolektor Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder lainnya atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga. Jika ditinjau dari peranan jalan, maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan Kolektor sekunder adalah
a.       Kecepatan rencana . 20 km / jam.
b.      Lebar jalan > 7,0 m
3.      Jalan Lokal.
a.      Jalan Lokal Primer.
Jalan Lokal Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil, kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga lainnya, kota jenjang ketiga dengan kota jenjang dibawahnya. Jika ditinjau dari peranan jalan, maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan Lokal Primer sebagaimana berikut :
1.      kecepatan rencana > 20 km / jam
2.      Lebar badan jalan > 6,0 m
3.      Jalan local primer tidak terputus walaupun memasuki desa.
b.      Jalan Lokal Sekunder.
Jalan Lokal Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan atau kawasan sekunder kedua dengan perumahan atau kawasan sekunder ketiga dan seterusnya dengan perumahan. Jika ditinjau dari peranan jalan, maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan Lokal Sekunder seperti di bawah ini :
a.       Kecepatan rencana > 10 km / jam.
b.      Lebar jalan > 5,0 m
4.      Jalan Lingkungan.
Share:

Sunday, June 6, 2021

Hasil Kejuaraan Tenis Meja Kepala BNN RI Cup 2021

 

Tunggal Putra

Juara 1: Ficky Supit (BNN Pusat)

Juara 2: Abdul Hair (BNN Pusat)

Juara 3: Bima Abdi Negara (BNN Pusat) dan Muhammad Zahru (BNN Pusat)

Ganda Putra

Juara 1: Teja/Sugita (BNN Bali)

Juara 2: Yon Mardiono/Habibi (BNN Pusat)

Juara 3: Ficky Supit/Gilang Maulana (BNN Pusat) dan Gilang Ramadhan/Irman Qurtubi (BNN Kalsel)

Tunggal Putri

Juara 1: Christine (BNN Papua Barat)

Juara 2: Gustin (BNN Papua Barat)

Juara 3: Mira F (BNN DKI Jakarta) dan Sintia F (BNN DKI Jakarta)

Ganda Putri

Juara 1: Christine/Gustin (BNN Papua Barat)

Juara 2: Mira/Sintia (BNN DKI Jakarta)

Juara 3: Fitria/Salma (BNN Gorontalo) dan Deviyanti/Galuh (BNN Bali)

Share:

Arsip


Visitor

Followers