Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) mengirim delapan atlet nasional untuk mengikuti kejuaraan dunia Word Table Tennis Championship (WTTC) 2017 yang berlangsung 29 Mei sampai dengan 5 Juni di Dusseldorf, Jerman.
"Delapan orang yang mengikuti kejuaraan tenis meja dunia itu meliputi empat atlet putri dan empat atlet putra. Kejuaraan tenis meja ini melibatkan seratusan peserta dari seluruh dunia," ujar Ketua Umum PP PTMSI, Komjen Pol (Purn) Oegroseno melalui siaran persnya, Jumat (26/5) malam.
Delegasi atlet Indonesia itu dipimpin langsung oleh Oegroseno bersama Wakil Delegasi, Jimmy M Linando, Manager Hanif Rusjdi dan asistennya, Chrisanty Rusmono, pelatih Jopie Warsono dan Haryono Wong.
Adapun atlet putri dikirim adalah Hani Tri Azhari, Novita Oktariyani, Indriyani Lilis, dan Gustin Dwijatlyanti. Sementara itu atlet putra meliputi, Ficky Supit, Habibie Wahid, Deepash Anik B, dan Bima Abdi Negara.
"Atlet yang kita utus ini merupakan yang terbaik. Permainan mereka tidak kalah dengan peserta dari seluruh dunia. Hanya semangat dan mental mereka saat bertanding yang dibutuhkan. Soal strategi permainan tidak diragukan lagi," kata Oegroseno.
Hanif Rusdji menambahkan, Indonesia berada pada peringkat 15 dari 28 negara saat mengikuti kejuaraan tenis meja di tingkat Asia. Padahal, Indonesia baru saja mengikuti kejuaraan itu setelah PP PTMSI dipimpin Komjen Pol (Purn) Oegroseno.
"Kita berada di peringkat itu sebagai pendatang baru yang mewakili Indonesia mengikuti kejuaraan tingkat Asia. Sebelumnya, Indonesia tidak ada mengutus atletnya. Untuk kejuaraan dunia tenis meja ini, atlet kita sudah siap untuk bertanding," sebutnya.
Seperti yang diketahui, keikutsertaan tim nasional tenis meja Indonesia pada WTTC merupakan salah satu dari program try out yang sudah disetujui satuan pelaksana (Satlak) Prima dalam rangka persiapan menghadapi Sea Games 2017 di Kuala Lumpur, Agustus 2017.
Selain mengirim tim nasional meski tanpa ada dukungan anggaran dari pemerintah, PP PTMSI juga mengirim delegasi dalam Anuual General Meeting (AGM) dan pemilihan pucuk pimpinan organisasi tenis meja dunia untuk periode 2017-2021.