“Tenis
meja atau pingpong merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan dua
pasang (ganda) ataupun dua orang (tunggal) yang berlawanan”
Sejarah
Tenis Meja
Tenis
meja mulai populer pada abad ke 19 di Inggris dengan nama pingpong, gossima dan
whiff whoff. Lalu, tenis meja berganti nama menjadi table tennis atau tenis
meja dalam bahasa indonesia. Permainan yang satu ini mulai dikenal pada tahun
1901 saat diadakannya turnamen, buku yang menuliskan tentang tenis meja, dan
kejuaraan tidak resmi yaitu tahun 1902.
Awalnya
permainan tenis meja dilarang di Rusia pada tahun 1900. Permainan ini di larang
karena penguasa pada masa itu percaya bahwa memainkan tenis meja memiliki
dampak negatif pada penglihatan pemain.
Pada
tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris. Pada tahun 1926,
Asosiasi Tenis Meja (TTA) ini diikuti oleh Federasi Tenis Meja Internasional
(ITTF) . Kota yang menjadi tuan rumah di kejuaraan dunia resmi pertama tahun
1926 yaitu kota London. Selain itu, Asosiai Tenis Meja Amerika dibentuk tahun
1933.
Tahun
1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China. Edgar Snow berkomentar
bahwa pihak komunis mempunyai “hasrat untuk tenis meja asal Inggris” yang
menurutnya “ganjil”.
Kemudian
pada tahun 1950-an, raket lembaran karet digabung dengan lapisan spons mengubah
permainan secara dramatis, meningkatkan kecepatan perputaran bola. Penggunaan
lem cepat bisa meningkatkan kecepatan dan perputaran lebih jauh yang
menghasilkan perubahan peralatan untuk “menurunkan kecepatan permainannya”.
Tahun
1988, tenis meja mulai diperkenalkan sebagai cabang Olimpiade.
Alat
yang dipakai dalam permainan ini yaitu raket atau yang umum disebut dengan bet,
bola pingpong, dan lapangan permainan berbentuk meja. Raket dalam permainan
tenis meja terbuat dari papan kayu dan dilapisi karet.
ITTF
(International Table Tenis Federation) adalah Induk Internasional tenis meja
dunia , sedangkan induk organisasi tenis meja di Indonesia yaitu PTMSI
(Persatuan Tenis meja di Indonesia)
Teknik
dasar
Teknik
dasar memegang bet dalam permainan tenis meja adalah sebagai berikut.
shakehand
grip
Teknik
memegang bet mirip seperti berjabat tangan, teknik yang satu ini banyak dipakai
para pemain professional sebab teknik ini populer di negara-negara Eropa.
Melalui cara ini, seorang pemain bisa memakai kedua sisi bet.
Penhold
grip
Teknik
memegang bet mirip seperti memegang pena. Teknik ini disebut juga dengan Asia
grip, meskipun banyak pemain Asia memakai teknik shakehand grip. Pada pegangan
ini hanya satu sisi bet yang bisa dipakai
Teknik
seemiller grip
teknik
ini juga banyak dipakai kalangan professional dalam tenis meja. Teknik yang
satu ini disebut juga teknik American grip. Teknik seemiller grip adalah versi
dari Shakehand grip. Teknik seemiller grip mempunyai kesamaan dengan shakehand
grip pada bagian cara memegangnya. Perbedaannya yaitu bet bagian atas diputar
dari 20-90 dejarat ke arah tubuh. Posisi jari telunjuk menempel di sepanjang
sisi bet.
Teknik
Pukulan
Pukulan dalam tenis meja merupakan cara
tertentu yang dilakukan saat memukul bola agar melewati jaring/net. Berikut ini
ada beberapa jenis pukulan dalam tenis meja :
Ukuran Lapangan Tenis Meja
Untuk
ukuran lapangan tenis meja yaitu :
- Panjang
= 274 cm dan
- lebar
meja = 152,5 cm.
- Tinggi
meja dari lantai lapangan = 76 cm.
- Tebal
garis sisi = 2 cm.
- Luas
= 4,1785 meter persegi.
Untuk
ukuran tiang net dan jaring net tenis meja yaitu :
- Panjang
net = 183 cm.
- Lebar
atau tinggi net = 15,25 cm.
- Jarak
meja ke tiang = 15,25 cm.
- Luas
net = 0,279075 meter persegi.
0 komentar:
Posting Komentar