Selamat Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024

Wednesday, October 14, 2009

Duh, Surya Tinggal Kenangan





JAKARTA - PB PTMSI menghadapi ujian berat. Induk organisasi yang dipimpin Taher itu harus kehilangan tim terbesarnya, PTM Surya, Kediri, di tengah persiapan menghadapi Kejuaraan Tenis Meja se-Asia Tenggara (SEATTA) di Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta, pada 20-25 Oktober mendatang.

Ketua Harian PTM Surya Diana Wuisan mengumumkan penutupan klub tenis meja tersebut pada Senin lalu (13/10). Penyebabnya, klub itu tidak lagi mendapatkan pasokan dana dari sponsor PT Gudang Garam. Namun, Diana belum memberikan keterangan resmi kepada PB PTMSI.

"Saya sudah memberitahukan kepada para pemain kemarin (Senin lalu, Red). Bagaimanapun, ini kebijakan manajemen dan kami hanya bisa menurut," kata Diana. Saat ini, pihaknya fokus memikirkan nasib para pemain, terutama yang masih berstatus pelajar.

Masa belajar mengajar baru saja dimulai. Sehingga, mereka baru bisa memutuskan pindah enam bulan mendatang. "Sebagai bentuk tanggung jawab kami, anak-anak itu akan kami kembalikan ke orang tua masing-masing," tutur Diana.

Ketua Umum PB PTMSI Taher segera mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan aset PTM Surya. Menurut Taher, pihaknya mengutamakan tiga komponen penting klub yang didirikan pada 1980 itu. "Kami harus memikirkan nasib pelatnas tenis meja ke depan. Selama ini, klub Surya menjadi tempat latihan," ujar pemilik Bank Mayapada tersebut di Jakarta kemarin (14/10).

Selain itu, PB bakal mengambil alih atlet-atlet titipan pengurus provinsi (pengprov) yang berlatih di Kota Tahu tersebut. "Mereka telah mencetak banyak pemain-pemain muda yang potensial. Tentu kami tidak bisa membiarkan potensi itu lepas," tutur Taher.

Dia menyadari, dana yang dibutuhkan PB untuk merampungkan masalah tersebut sangat besar. Terutama, dana untuk menggeber pelatnas. "Terutama, tempat tinggal bagi pemain dan pelatih," tegasnya.

Taher memperkirakan, ada 80 atlet dan sepuluh pelatih yang masa depannya harus dipikirkan. Karena itu, dia segera mengadakan rapat pengurus pada pekan ini. Masalah tersebut akan dibawa ke Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PB PTMSI di Jakarta pada 23 Oktober mendatang.

Meski kelimpungan, Taher berterima kasih kepada PT Gudang Garam yang turut mengembangkan tenis meja di tanah air. Bahkan, pihaknya akan memberikan penghargaan kepada PT Gudang Garam, Diana Wuisan, dan Willy Waroka yang dianggap berperan penting dalam tenis meja.

Taher juga menjamin persiapan menuju SEATTA tetap berjalan lancar meski mayoritas tim nasional diperkuat pemain PTM Surya. Indonesia bakal diperkuat tiga pemain dari Jatim, Ficky Supit, Gilang Maulana, dan Khoirudin, dan Haruli Dahlan (Kalteng) di sektor pria. Di kelompok wanita, ada Christine Ferliana (Jatim), Ceria Nilasari Jusma (Jatim), Nunik Sugianti (Jabar), dan Nur Azizah. (vem/diq)

Sumber : http://www.jawapos.co.id


Share:

0 comments:

Post a Comment

Arsip


Visitor

Followers