Selamat menunaikan ibadah puasa

Saturday, April 20, 2024

Menghadiri Resepsi Penganten dengan Adat Jawa di Kapuas Kalimantan Tengah


Pada hari Sabtu, tanggal 20 April 2021, sebuah momen bahagia terukir di kediaman Bapak Sri Widada yang terletak di Kapuas, Kalimantan Tengah, tidak jauh dari Bundaran Besar Kapuas. Hari itu, kediaman Bapak Sri Widada berubah menjadi tempat yang penuh keceriaan dan kebahagiaan, karena diadakan resepsi pernikahan putri tercinta pasangan Bapak Sri Widada dan Bu Eni.

Acara ini dihadiri oleh keluarga, sahabat, dan kerabat dekat, yang datang dari berbagai daerah untuk merayakan momen bahagia ini. Dekorasi yang elegan dan suasana yang hangat membuat acara ini tidak hanya menjadi momen perayaan bagi kedua mempelai, tapi juga menjadi kesempatan yang indah bagi setiap tamu untuk berkumpul dan berbagi kebahagiaan.

Perayaan ini juga menjadi perwujudan dari harapan dan doa orang tua untuk kebahagiaan dan masa depan yang cerah bagi kedua mempelai. Cerita dan kenangan yang tercipta pada hari itu, tentunya akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi seluruh keluarga dan kerabat yang hadir. Resepsi pernikahan ini, dengan segala persiapan dan kebahagiaan yang dibagikan, menjadi simbol cinta dan persatuan dua hati serta dua keluarga.

Acara pernikahan dengan nuansa adat Jawa, menjadi bukti nyata kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia. Meskipun jauh dari tanah Jawa, pelaksanaan adat Jawa dalam pernikahan ini tetap terasa istimewa dan menggugah rasa nostalgia, terutama bagi mereka yang berasal dari Jawa. Salah satu momen paling ikonik dalam acara ini adalah arak-arakan pengantin oleh suba Manggala, sebuah tradisi yang menambah kesan sakral dan meriah pada prosesi pernikahan.

Tradisi arak-arakan ini bukan hanya sekadar prosesi, melainkan juga simbolisasi doa dan harapan agar pengantin mendapatkan keberkahan, keselamatan, dan kebahagiaan di masa depan mereka. Meski tidak dilaksanakan dengan selengkap dan mendetail seperti di Jawa, esensi dan filosofi di balik tradisi ini tetap terjaga. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun berada di tengah keanekaragaman budaya Kalimantan, adat Jawa masih bisa bertahan dan dihormati.

Mengadakan acara pernikahan dengan nuansa adat Jawa di Kapuas, Kalimantan Tengah, juga menjadi cara bagi masyarakat Jawa yang merantau untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya mereka kepada lingkungan sekitar. Ini adalah contoh indah dari bagaimana budaya-budaya di Indonesia dapat hidup berdampingan dan saling memperkaya. Acara seperti ini tidak hanya membuat mereka yang berasal dari Jawa merasa dekat dengan kampung halaman, tetapi juga membuka mata masyarakat setempat tentang kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.



 

Share:

0 comments:

Post a Comment

Arsip


Followers

Recent Comment

`