Dibuka dengan membaca basmallah Pak Anwar memulai kegiatan belajar menulis dan menerbitkan buku bersama Omjay lewat WAG. Kemudian memperkenalkan diri dengan karya tulis beliau yang sudah dirintis sejak tahun 1996. Menulis artikel merupakan suatu keterampilan oleh karena itu harus banyak berlatih, ibarat pepatah, “pisau yang tumpul akan tajam jika diasah”. Bagi umat Islam, motivasi bisa muncul ketika kita mengamalkan surat AL-Alaq ayat 1-5, karena dalam ayat tersebut ada petunjuk agar kita aktif membaca sekaligun motivasi untuk gemar menulis.
Membaca, merupakan modal awal untuk menulis, dengan banyak membacar kita akan mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru, muncul ide untuk menulis sesuatu sebagai pengembangan semua yang sudah kita baca. Artikel sangat memungkinkan untuk diterbikan menjadi buku. Terampil menulis artikel secara tidak langsung kita akan bisa menulis buku. Perlu keuletan, kerajinan dan pembiasaaan untuk terus menulis, menulis dan menulis.
“Andai tak punya murid, saya akan mengajar dunia dengan pena”. (KH Imam Zarkasy 1910-1985). Salah satu pendiri Pesantren Gontor. Kalimat yang sangat menginspirasi Pak Anwar untuk menjadi seorang penulis. Membiasakan diri untuk setiap hari menulis harus didasari pada sebuah niat yang benar.
Langkah-langkah menulis
1. Membuat tema
Agar tulisan dapat dimuat di media, tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik.Jika kedua hal itu dapat dipenuhi, tinggal syarat lain sperti orisnilitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa.
Tema dalam memubat sebuah artikel bisa diambil dengan mudah dari lingkungan sektitar kita. Bisa dari koran, majalah, telivvisi, internet dan lain-lain. Tema akan mengalir dengan deras ketika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Hampir setiap hari kita membaca, melihat dan mendengar sesuatu lalu terbit ide untuk membuat artikel
2. Membuat outline (kerangka karangan).
Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan. Buatlah outline dan berilah perkiraan paragrafnya.
Contoh Outline :
Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi
1. Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)
2. Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)
3. Sekilas Covid-19 (1 paragraf)
4. Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)
5. Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)
6. Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)
7. Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)
8. Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf)
Total, ada 16 paragraf
Namanya perkiraan maka paragraf itu bisa berkurang Bisa bertambah di saat menulis tetapi jangan terlalu jauh dari perkiraan bisanya diperkirakan 2 paragraf tiba-tiba menjadi 5 paragraf tapi jika Bertambah Satu Atau Dua atau berkurang satu atau dua itu masih sangat biasa terima kasih
Pada dasarnya, alur menulis itu terangkai dalam “Tiga Besar” yaitu:
1. Pendahuluan,
Di pendahuluan kita sampaikan secara ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan
2. Pembahasan
kita urai dan analisis masalah yang kita paparkan di bagian pendahuluan
3. Penutup.
Berilah kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan analisis sebelumnya.
0 comments:
Post a Comment