Selamat menunaikan ibadah puasa

Thursday, March 26, 2020

Perkembangan Tubuh Remaja

A. Perkembangan Jasmani

Sejak lahir,jasmani seseorang terus tumbuh berkembang. Baik dalam bentuk badan dan ukuran-ukuran badannya, maupun dalam kerjanya. Perkembangan ini berjalan terus sampai seseorang menjadi dewasa, ialah pada umur sekitar 25 tahun. Akan tetapi perkembangan jiwa seseorang, di antaranya perkembangan kecerdasan seseorang, tidak berhenti dalam umur 25 tahun. Sebab perkembangan jiwa atau kecerdasan seseorang mungkin masih dapat berlangsung terus sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Pertumbuhan jasmani dan Pertumbuhan Kecerdasan seseorang dipengaruhi oleh beberapa Faktor atau keadaan, seperti berikut ini:
1. Faktor Keturunan
Artinya bila orang tuanya besar-besar, mungkin sekali anak-anaknya juga besar-besar. Kalau orang tuanya tinggi,anaknya juga tinggi. Kalau orang tuanya pandai,anaknya juga pandai.Walaupun menurut hukum keturunan (hukum genetika,tidak selalu dapat demikian halnya).
2. Faktor PembawaanArtinya perkembangan seseorang sudah ditentukan pula oleh keadaannya selama didalam kandungan.Misalnya ada anak-anak yang lahir dengan kelainan-kelainan pada bagian tubuhnya, seperti busung kepala atau hydrocephalus,bibir sumbing,langit-langit yang terbelah, perkembangan jaringan otak yang tidak sempurna, dan macam-macam cacat jasmani lainnya.
  3. Faktor Luar
Faktor luar ini penting sekali diperhatikan. sebab faktor keturunan dan faktor pembawaan manusia tidak dapat berbuat banyak, maka manusia pada hakikatnya dapat mengendalikan faktor luar yang sangat berpengaruh bagi perkembangan jasmani.
Faktor luar yang perlu mendapatkan perhatian adalah sebagai berikut:
a. Keadaan Gizi
Kualitas gizi manusia sejak dalam kandungan, dan pada masa-masa pertumbuhan selanjutnya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan jasmani dan kecerdasan. Para ahli berpendapat bahwa kekurangan protein atau zat putih telur pada waktu anak-anak dapat mengakibatkan pertumbuhan kecerdasan.
b. Gangguan Kesehatan
Anak-anak yang sering sakit sudah tentu akan terganggu pula pertumbuhan badannya.lebih-lebih penyakit yang menahun.

c. Rangsangan
Latihan-latihan jasmani atau berolahraga jasmani akan dirangsang untuk tumbuh menjadi lebih kuat dan sehat. Orang-orang yang kurang gerak jasmaninya akan menjadi lemah dan tidak tahan mengahadapi serangan berbagai penyakit.
B. Pertumbuhan, Perkembangan, Kebutuhan serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anak Usia Sekolah 
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dipengaruhi oleh (interaction) dan keputusan-keputusan yang diambilnya setiap saat, se hingga merupakan suatu proses yang dinamis. Ada beberapa tahap (stadium) tertentu di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ini, tetapi setiap orang tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh faktor- faktor keturunan, lingkungan dan pengalaman-pengalaman pribadi. Berikut ini akan diuraikan beberapa sifat-sifat dari pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dengan menunjukkan kebutuhan kesehatan siswa sehingga dapat dibuat bimbingan, pendidikan dan pelajaran-pelajaran yang akan diberikan pada anak usia tertentu.
Umur 6-14 Tahun:1. Perkembangan jasmani 
a. Perkembangan jasmani relatif lambat dibandingkan dengan perkembangan pada usia sebelumnya.
b. Adanya pertumbuhan bola mata, sehingga ada kemungkinan ter jadinya gangguan penglihatan pada masa ini. 
c. Kerangka tulang belakang serta ligament masih lemah, sehingga perlu dijaga sikap duduk dan berdiri yang baik.
d. Masa pubertas yang terjadi pada akhir masa ditandai dengan adanya pertumbuhan badan yang sangat cepat. 
e. Telah tampak tenda-tanda permulaan masa adolesensia (masa remaja), pada anak laki-laki suara membesar, pada anak perempuan membesarnya buah dada serta haid pertama. 
f. Perkembangan jasmani sangat dipengaruhi oleh lingkungan mental dan sosial.

2. Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek 
a. Mulai belajar menghitung, membaca dan menulis, sudah mulai mengadakan konsepsi, simbolisasi dan belajar mengadakan komunikasi. 
b. Dimulai suatu perkembangan ”kepribadian sosial” dan mulai menyadari konsep-konsep hidup, (concience, moralitas dan norma ke hidupan). 
c. Pada masa pubertas (12-14), energi meluap-luap, avonturisme dan hubungan dengan orang lain masih canggung. 
d. Nilai religi (agama), etik dan estitik belum mendalam.

3. Kebutuhan (Requirements) 
a. Jumlah makanan yang cukup serta mempunyai nilai gizi yang tinggi. 
b. Latihan-latihan jasmani dan istirahat yang cukup serta teratur. 
c. Tindakan-tindakan pencegahan penyakit. 
d. Di dalam dan di luar lingkungan keluarga (sekolah, kepramukaan dan sebagainya), perlu diberi kesempatan untuk dapat memperkembangkan kepribadiannya yang meliputi segi sosial dan moral.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi 
a. Masalah gizi yang antara lain disebabkan oleh faktor emosional.
b. Penyakit. 
c. Masalah gigi berupa antara lain malloclussion, crowding. 
d. Kontak lingkungan lebih luas sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik karena perubahan-perubahan yang dialaminya.

Mesa Adolesensia (Masa Remaja)
1. Perkembangan jasmani 
a. Fungsi organ-organ endoktrin telah mencapai kesempurnaan.
b. Penambahan jaringan lemak di bawah kulit (subkutan) lebih banyak pada wanita dari pada anak laki-laki.
c. Jaringan otot-otot pada anak laki-laki lebih berkembang dari pada jaringan otot pada anak perempuan.

2. Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan inteleka.
a. Faktor yang penting ialah perhatian terhadap seks, yang memengaruhi hubungan dengan kawan dari jenis kelamin yang lain. 
b. Pemikiran sudah kritis,  juga terhadap kewibawaan orang tuanya. 
c. Emosi belum mencapai suatu stabilisasi tertentu dan perlu adanya simpati dan nasehat-nasehat.
d. Mulai memisahkan diri dari orang tua dan mencari pergaulan dengan teman-teman sebayanya.e. Ada aktivitas dan experimental sosial.
f. Melalui proses identifikasi dan imitasi dibangkitkan dan dikembangkan cita-cita muluk dan aspirasi-aspirasi yang tinggi, perlu ada nya identification figure yang baik.

3. Kebutuhan (Requirements) 
a. Diperlukan adanya pengertian dari orang tua dan keluarga, tentang proses perkembangan dan sifat-sifat tertentu pada anak masa peralihan ini sulit bagi kedua belah pihak, orang tua maupun anak.
b. Perlu penanggapan secara perorangan, jangan disamaratakan semua anak, tanpa mengabaikan faktor-faktor di luar diri mereka. 
c. Perlu bantuan dalam meringankan setiap tekanan (stress) baik fisik maupun mental.
d. Diberikan pendidikan tentang kesehatan dan sex yang diatur dan diselenggarakan secara bijaksana, termasuk pengetahuan biologi dari fungsi alat kelamin.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhia.
a. Kurang pengertian, pengetahuan serta perhatian tentang kesehatan, dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit, cidera akibat kecelakaan, anemia, penyakit kulit, TBC, kekurangan gizi, obesitas, problem-problem psikologi, problem-problem seks dan lain-lain. 
b. Adaptasi sosial yang tidak berhasil, menimbulkan bermacam-macam tingkah laku dan perbuatan yang tidak baik, konflik dan cara -cara kehidupan yang tidak harmonis dalam keluarga lambat laun dapat menimbulkan gangguan mental, neurosis, psikosis, narkotika, dan lain-lain. 
c. Kehidupan spirituil yang baru berkembang dapat berubah-rubah menurut situasi kondisi dan waktu serta dapat menimbulkan penyelewengan atau tindakan ekstrem.

5. Usaha-Usaha yang perlu dikerjakan untuk Memenuhi Kebutuhan 
a. Pendidikan kesehatan termasuk di dalamnya tentang perkawinan dan kehidupan keluarga. 
b. Pemeliharaan kesehatan badan, termasuk pencegahan penyakit. 
c. Bimbingan dalam belajar dan aktivitas extra kurikuler. 
d. Pendidikan ketrampilan (vocational training). 
e. Usaha bimbingan dan nasehat bagi pelajar. 
f. Olahraga kesehatan. 
g. Pendidikan tentang bahaya-bahaya lingkungan.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Arsip


Followers

Recent Comment

`