Gerak Jalan

Gerak Jalan Tradisional menempuh jarak 28 KM dari Markas Besar Komando Djawa (MBKD) Jendral Soedirman Desa Kepurun, Manisrenggo finish di Monumen Juang 45 Joggrangan Klaten.

Juara O2SN SD KALTENG 2015

Hasil O2SN Tingkat SD Cabang Olahraga Tenis Meja Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005

Juara HUT KORPRI Kapuas

Kejuaraan Tenis Meja dan Sepak Bola Mini dalam Rangka HUT KORPRI Kabupaten Kapuas Tahun 2011

Juara Kelas 9.4

Penerimaan Raport Semester I Tahun Pelajaran 2021/2022

Kejuaraan Tenis Meja Bupati Cup Kapuas

Hasil Kejuaraan Tenis Meja Bupati Cup Kapuas Tahun 2021

Selamat Datang di Website Pribadi Guru Olahraga Menulis

Sunday, June 1, 2025

Bantai Inter Milan 5-0 PSG Juara Baru Liga Champion 2025

Paris Saint-Germain (PSG) berhasil mengukir sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka setelah menghancurkan Inter Milan dengan skor telak 5-0 di final yang berlangsung di Allianz Arena, Munich, pada Minggu dini hari WIB, 1 Juni 2025. Kemenangan ini sekaligus menandai dominasi mutlak PSG sepanjang pertandingan dan menjadi margin kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions.

Jalannya Pertandingan: Sejak peluit babak pertama ditiup, PSG menunjukkan agresivitas dan penguasaan permainan yang luar biasa. Inter Milan, yang sebenarnya memulai laga dengan baik, kesulitan membongkar pertahanan solid PSG dan serangan-serangan mereka gagal membuahkan hasil.

Menit ke-12: Gol Achraf Hakimi (PSG 1-0 Inter) PSG langsung memecah kebuntuan. Achraf Hakimi, bek kanan PSG yang juga mantan pemain Inter, mencatatkan namanya di papan skor. Berawal dari umpan cerdik Vitinha kepada Desire Doue, Doue kemudian menyodorkan bola kepada Hakimi yang menuntaskannya dengan tenang dari jarak dekat ke gawang Yann Sommer. Hakimi memilih untuk tidak merayakan golnya sebagai bentuk penghormatan kepada mantan klubnya.

Menit ke-20: Gol Desire Doue (PSG 2-0 Inter) Keunggulan PSG semakin jauh. Ousmane Dembele membangun serangan cepat dari sisi kiri, kemudian memindahkan bola ke sisi kanan menuju Desire Doue. Tendangan Doue yang berbelok arah setelah mengenai Federico Dimarco mengecoh Sommer, dan PSG pun menggandakan keunggulan.

Inter Milan mencoba bangkit. Mereka sempat menciptakan peluang dari situasi bola mati melalui sundulan Francesco Acerbi (menit ke-23) dan Marcus Thuram (menit ke-37) dari sepak pojok Hakan Calhanoglu, namun keduanya masih meleset tipis dari gawang Gianluigi Donnarumma. PSG juga nyaris menambah gol sebelum jeda melalui tendangan Doue di menit ke-45 yang masih melebar tipis. Skor 2-0 untuk keunggulan PSG bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, dominasi PSG tak terbendung. Pasukan Luis Enrique terus melancarkan ancaman ke gawang Inter, meskipun Inter sempat berusaha mencari gol balasan.

 Menit ke-63: Gol Desire Doue (PSG 3-0 Inter) Serangan balik cepat PSG kembali berbuah gol. Dembele memberikan umpan backheel kepada Vitinha, yang kemudian mengirimkan umpan terobosan kepada Desire Doue di kotak penalti. Doue dengan tenang menempatkan bola ke pojok kanan bawah gawang, mencetak gol keduanya di laga ini dan memperlebar keunggulan menjadi 3-0. Doue kemudian diganjar kartu kuning karena melepas bajunya saat merayakan gol.

 Menit ke-73: Gol Khvicha Kvaratskhelia (PSG 4-0 Inter) Inter Milan semakin frustrasi. PSG terus memanfaatkan celah di lini belakang Inter. Dembele melepaskan umpan terobosan kepada Khvicha Kvaratskhelia yang lolos dari kawalan. Kvaratskhelia dengan cerdik memperdayai Sommer dalam situasi satu lawan satu dan mencetak gol keempat untuk PSG.

 Menit ke-86: Gol Senny Mayulu (PSG 5-0 Inter) Pesta gol PSG ditutup oleh pemain pengganti berusia 19 tahun, Senny Mayulu. Setelah bekerja sama dengan Bradley Barcola dalam satu-dua sentuhan, Mayulu melepaskan tembakan keras dari sisi kiri kotak penalti yang menghujam pojok gawang tanpa bisa diantisipasi Sommer. Skor telak 5-0 menjadi akhir dari laga final ini.

Kemenangan 5-0 ini bukan hanya mengantarkan PSG meraih trofi Liga Champions pertama mereka dalam sejarah klub, tetapi juga menegaskan status mereka sebagai tim yang sangat dominan. Performa gemilang para pemain muda seperti Desire Doue dan Senny Mayulu, ditambah dengan kontribusi vital dari pemain senior seperti Ousmane Dembele, Vitinha, dan Achraf Hakimi, menunjukkan kedalaman skuad dan strategi yang cemerlang dari pelatih Luis Enrique. Bagi Inter Milan, ini adalah kekalahan yang sangat menyakitkan di final, di mana mereka tidak mampu menandingi kecepatan dan ketajaman serangan PSG.

 

 


 

 

 


Share:

Arsip


Followers

Recent Comment

`